Kosakata Bahasa Palembang-Payo kito lestarike.




Assalamualaikum Wr.Wb. Apo kabar mang cek, bicek?Selamat datang di blog biru ini. Pada kesempatang kali ini saya kan memposting  tentang bahasa sehari-hari masyarakat Palembang. Hal ini desebabkan, menurut pengamatan saya, bahasa Palembang mulai bercampur aduk dengan bahasa-bahasa daerah lainnya sehigga, ya… bisa-bisa Bahasa Palembang ini nantinya akan punah. (oh, tidak)
Perlu diketahui memang bahasa Palembang yang akan saya posting ini bukan bahasa Palembang yang alus atau disebut juga bebaso., karena.. saya juga tidak bisa bebaso. Saya tidak bisa bebaso karena bahasa Palembang alus ini sangat jarang digunakan, sehingga seperti yg saya katakana tadi, banyak yang tak bisa lagi bebaso. jangankan anak-anak, orang tua pun belum tentu bisa. 
Nah, sebelum bahasa Palembang benar-benar hilang dan tercampur adukan dengan bahasa lain, jadi saya mulai menuliskannya. Sehingga ketika dua atau tiga puluh tahun kedepan anak cucu kita nanti tahu inilah bahasa Palembang yang kita pakai saat ini. 

Makan burgo makan lakso
cecepi jugo telok ukan
inilah bahaso, ciri budayo
payo kito lestarikan


A
Ai dah : Ah; mengeluh tentang suatu hal. Mis: Ai dah alang ke panas ari. (Ah, panas sekali) kata Ari tidak merujuk kepada kata hari ini melainkan lebih kepada kata sekarang.
Agek/ kagek/ gek: Nanti. Misalnya: gek kalu pegi kondangan, dodok mantep-mantep jangan rebot. (nanti kalau pergi kondangan, duduk dengan tenang jangan ribut.)
Alep: Sopan; Lemah-lembut
Amper: hamper
Apo dio/ ngapo : Apa
Ado apo : Ada apa
Asak : Asalkan. Cth: Ai, aku idak takot nonton film antu, asak ado kawan be. (Ah, saya tidak takut nonton film hantu, asalkan ada kawan)
Awak: Kau; bisa juga berarti padahal. Mis: Lemak nian kau nyalahke aku, awak kau mecahkenyo. (enak sekali kamu menyalahkan saya, padahal-kan kamu yang memecahkannya)
Asoan : santai; tenang-tenang saja; kurang waspada; ceroboh. Cth: oy, cek. Asoan nian kau ni. Jingok anak kau tuh maen di pengger jalan. (bi, ceroboh sekali kamu. Lihat anakmu sedang maen di pinggir jalan)
B
Borok : Buruk
Bae/ be: saja. Cth: pake baju tu bener dikit, jangan nak malu ke be. (pakai baju itu dengan benar, jangan sampai membuat malu)
Belagak : tampan
Betemu: bertemu
Buri: belakang
Budak: anak kecil; anak. Misal: siapo maen percon magreb-magreb ni?// ay budak-budak kampong sebelah itu nah. (siapa main petasan magrib-magrib?// ah, anak-anak kampong sebelah itu.)
Balen; be balen: kembali lagi. Mis: nah ngapo kau be balen?// aid ah, dompet aku tinggal cek. (nah kenapa kamu kembali lagi?// ah, dompet saya ketinggalan, bung.)
Bekelakar: bercanda.
Beguyur: pergi; sedikit-demi sedikit. Misalnya: payo, beguyur dulu cek. Cak nyo ari nak ujan. (ayo, saya pergi dulu bung. Sepertinya hari akan hujan) cth lain: cak mano, laris jualan?// ay, jadilah. Beguyur dulu cek (bagaimana, laris jualannya?// ah, lumayan. Sedikit demi sedikit dulu bi). (cat. Cek bisa digunakan untuk laki-laki atau perempuan dengan arti paman atau bibi, tergantung lawan bicara.)
Babet: lempar. Cth: nah, kau melawan e. ku babet gek palak kau. (nah, kamu melawan ya. Nanti saya lempar kepalamu.)
Bik cek : bibi
Bosok : bau busuk
Buyan : bodoh
Belenggang : lenggak-lenggok
Banyu: Air.
Bebala: berkelahi
Begancang: bergegas
Berejo: berusaha. Misal: Makan nak lemak, duet dak katek. Payu, berejo pulok. Cari gawe, apo. (Makan mau enak, uang tidak ada. Ayo, berusaha. Cari pekerjaan. (Apo yang terletak di belakang dalam kalimat lebih mendekati ke arti “misalnya”. Ini berbeda dengan kata “apo” posisi di depan yang berarti “apa”
C
Cindo: cantik.
Cak mano: bagaimana
Cak mak itu lah: seperti itu lah.
Cak nyo: sepertinya
Cemeke’an: pelit; peritungan.
Cem ini : Seperti ini
D
Dak katek/ katek : tidak ada
Dak kado : tidak mungkin
Dak Kolu : Tidak tega
Dalu: larut malam. Cth: tedoklah…tedoklah, ari lah dalu gek kesiangan besok. (tidurlah.. tidurlah, hari sudah larut malam nanti kesiangan besok.)
Dulur/dolor  : saudara
Dewe’an: sendirian.
E
E : biasa diletakan dibelakang kalimat, bisa berarti ”ya” atau “Yak an?” untuk meyakinkan. Cth: kau kemaren pegi ke museum SMB e? (kamu kemarin pergi ke museum SMB, ya kan?)
Embek : ambil. Cth: Din, tolong embek ke abah asbak di pocok meja. (Din, tolong ambilkan ayah asbak di atas meja)
Enyek-enyek : bersikap kekanak-kanakan dan berlebihan; terlalu bersikap manja.
Enjok : beri; memberi.
G
Galak: Mau.
Galo: semuanya. Cth : wong kito galo (orang kita semua)
Gancang : cepat
Gawe : Pekerjaan
Gudu : botol
H
I
Idak/ dak: tidak
Inget : ingat
Iwak: ikan
Item : hitam
J
Jadila : lumayan; jadilah.
Jingok : Lihat
K
Kambang: kolam
Kau (dibaca bukan kau tetapi ka-u) : kamu. (cat. Ka-u sebenarnya sopan bagi orang Palembang namun terkadang beberapa orang datangan merasa kasar atau risih, jadi maklum saja.)
Kagek: nanti
Kalu: Kalau.
Kelakar betok : bercanda; cerita candaan yang lucu-lucu
Kito: kita
Kulo : Aku
L
Lawang : pintu
Lokak: peluang; kesempatan. Cth: ado lokak gawean dak, cek? (ada kesempatan kerja tidak, bung?)
Luat : sangat benci; eneg.
M
Mak ini ari: baru-baru ini/ dewasa ini.
Mak wo : nenek
Mogo: semoga
Mang Cek/ cek : bung; paman; mas
Merung : Cemberut
Mintak alem: minta perhatian lebih (hamper sama dengan “enyek-enyek”)
N
Ngoceh : menggerutu
Ngocek : Mengkupas
Nyenyes :  nyinyir
Nyosok: kembalian uang; masuk dengan merangkak atau merayap kebawah suatu ketempat yang sempit. Misalnya: mano kiki tadi?// itu, nah bak dio nyosok bawa dipan. (mana kiki tadi?// itu dia yah, dia merangkak masuk kebawah dipan.)
Nyai: nenek
Nyilap: membakar. (bedanya dengan “tunu”, nyilap lebih kepada membakar dengan secara tak sengaja) misal : cak mano pacak kebakaran ini?// ini, cek. Lelen tu nah nyilap gorden. (bagaimana bisa terjadi kebakaran ini?// begini, bi. Lilin itu membakar(bukan yang disengaja) gordeng.
Ngambok-i: pamer (dengan rasa sombong dan bertujuan membuat orang lain iri)
O
Oy : woi (biasa digunakan sbagai sapaan, dianggap sopan-sopan saja bila di ucap dengan lembut); bisa juga sebagai kata sahutan yang berarti “apa”. Misalnya. Ani: Dauus. // Daus: Oy, Ngapo Ni?
P
Pacal : Babu
Pacak : Bisa
Pawon : dapur
Pasat : memandang dengan fokus
Penyungkan: pemalas
Pupuan : Sanak/Family
R
Rasan: kehendak. Cth: ini cek, jadi aku datang ke sini ini sebenernyo nak berasan. (Begini Pak, jadi saya datang kemari sebenarnya ingin bekehendak) (bisa jadi ingin meminta tolong dsb. Cat. Kata “Berasan” jika diucapkan akan terdengar lebih halus dari pada kata bekehendak walau artinya hamper sama.)
Rengkek: kurus; kerempeng
Rompo' : Rumah
S
Sangkeng: tidak ada arti secara spesifik. Sangkeng biasanya lebih digunakan untuk melebih-lebihkan kata dibelakangnya. Misal: Oy, dio tuh sangkeng ke pinternyo ulangan dapet seratos galo. (dia itu benar-benar pintar, ulangan mendapat seratus semua.)
Sikok: satu
Singitan/ sompotan: sembunyi
Singgonyo : pokoknya. Cth: Ai, ado apo idak duet, singgonyo aku nak meli buku (ah, ada atau tidak uang, pokoknya saya ingin membeli buku)
Sudu: sendok
Sungi: sungai
T
Tekak bantah: keras kepala
Tumo : Kutu
Tunu: membakar. Misal: Ka, tolong tunu ke racon nyamuk tu. (Ka, tolong bakarkan racun nyamuk itu)
Telen/ tegok: menelan
Tongkopan: permainan seek and find
U
Uya: garam
Uji : kata. Misal: ujinyo denget lagi bbm nak toron ye? (katanya, sebentar lagi bbm akan turun ya?)
W
Waya-waya: cuman. Missal: ay, waya-waya duo ratos perak be nak di peretongke. (ah, cuman dua ratus perak pun kau hitung-hitungan).
Wong: orang
Y
Yai: kakek
Yo: ya.
Ya saman: serupa dengan arti kata “ya ampun.”


Demikianlah kosakata bahasa Palembang yang saya buat. Bahasa Indonesia yang baik dan benar memang utama, namun setidaknya, bahasa daerah juga perlu dijaga kelestariannya karena bahasa daerah memperkaya budaya kita.
 Saya sangat sadar bahwa tulisan ini masih sangat jauh dari kata sempurna, namun bagaimana juga tak ada gading yang tak retak. Kritik dan saran saya harapkan.

Sungi Musi banyak perahu
Di ojongnyo pulau kemaro
Sampe sini dulu tulisan aku
maaf kalu salah-salah kato.

Akhir kata, Wassalamualaikum Wr.Wb.

0 Response to "Kosakata Bahasa Palembang-Payo kito lestarike."

Post a Comment